2. Berbincang dengan Siswa
Tips ke dua untuk memilih sekolah terbaik adalah berbincang kepada siswa. Orang tua jarang melihat dari sudut pandang siswa. Semua fokus pada guru, kepala sekolah, gedung, atau majalah dinding. Anak-anak dianggap masih terlalu kecil untuk memahami yang mereka alami, sementara mereka yang lebih senior dianggap tak akan memberi jawaban valid karena mereka sudah bosan, kehilangan antusiasisme sekolah. Padahal itu semua tidak ada yang benar. Selama anda memberikan pertanyaan cerdas, para siswa adalah sumber paling jujur dan berguna untuk memberikan testimoni.
Jangan mengajukan pertanyaan, " apakah kamu menyukai guru itu?" atau "apakah kamu menyukai sekolahmu?"Bayangkan ada orang asing bertubuh tinggi tersenyum, tibatiba bertanya kepada Anda. " Apakah Anda menyukai pimpinan?". Anda akan langsung kwatir, jangan-jangan dia adalah konsultan yang disewa perusahan dan jawaban Anda bisa mencelakakan Anda. Anak-anak memiliki reaksi yang sama. Apalagi dalam beberapa kasus, menyukai seorang guru tidak sama artinya dengan mendapat pengajaran yang bagus dari guru itu. Untuk itu ajukan pertanyaan yang spesifik, sopan, dan memiliki makna mendalam.
Pertanyaan pertama itu sebaiknya, Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa?
Anda akan terkejut mengetahi banyak anak yang bisa dengan cepat menjawab pertanyaan pertama, tetapi terdiam di pertanyaan kedual. Padahal pertanyaan kedua itu penting dijawab. Ketika masuk sekolah, anak harus tahu tujuannya ke sekolah hari itu, setiap harinya.
Pada tahun 2011, Penelitan Yayasan Gates merilis hasil studi yang menunjukkan jika jawaban anak-anak atas pertanyaan spesifik yang mereka ajukan mampu meramalkan perkembangan nilai ujian mereka. Jawaban itu lebih bisa diandalkan sebagai patokan ketimbang observasi kelas yang dilakukan pengamat terlatih.
Beberapa hal pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada siswa yang berkorelasi tinggi pada pengajaran diantaranya:
1. Apakah kalian belajar banyak hal di kelas ini setiap hari?
2. Apakah siswa di kelas itu bersikap sesuai dengan yang diinginkan para guru?
3. Apakah kelas ini selalu sibuk dan tidak ada waktu kosong yang terbuang sia-sia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar