Hampir semua negara, orang tua memiliki kebebasan memilih sekolah untuk anak-anaknya. Seringkali ini menjadi pilihan sulit terlebih ketika informasi yang dibutuhkan tidak tersedia. Ada banyak yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah mulai dari fasilitas yang lengkap, teknologi yang canggih, hasil ujian dan karya siswa.
Setiap anak berbeda. Sebuah sekolah yang hebat untuk satu anak bisa menjadi neraka dunia untuk anak lain. Namun, ketika berusaha mencari sekolah yang menantang, dinamis, dan penuh semangat dalam proses pengajarannya, ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan.
Berikut panduan awal untuk memilih sekolah terbaik menurut buku "Smartest Kids in The World" yang ditulis oleh Amanda Ripley sebagai berikut:
Amati Siswa di Kelas
Langkah pertama cara terbaik melihat kualitas sebuah sekolah adalah dengan meluangkan waktu untuk mengunjungi kelas ketika proses belajar menagajar dilakukan. Tak harus lama, dua puluh lima menit pun cukup.
Setibanya di kelas, penting untuk memastikan apa yang harus dilihat. Biasanya orang tua cenderung melihat-lihat pajangan hasil karya siswa yang ditempel di dinding kelas. Namun, saya ada usulan yang lebih baik, lihat para siswanya.
Melihat apakah semua siswa memberikan perhatiannya, menunjukkan minat, dan mau berusaha keras terhadap materi yang diberikan. Jangan melihat tanda-tanda berdasarkan ketertiban. Kadang pengajaran yang baik justru terjadi di sebuah kelas yang berisik di mana anak-anak belajar secara berkelompok tanpa campur tangan terlalu banyak dari guru. Sebagian kelas terburuk justru memiliki kondisi hening dan terlihat rapi yang bagi orang dewasa menjadi hal yang menyenangkan.
Ingatlah bahwa pengajaran yang menantang pasti memperlihatkan perjuangan murid-muridnya. Saat anak-anak mengeluhkan tugas, itu belum disebut pengajaran. Itu hanya mengisi jawaban. Tak masalah anak-anak merasa tak nyaman sesekali. Namun penting bagi mereka merasa frustasi atau putus asa dengan tugasnya.
Mereka harus mendapatkan bantuan saat membutuhkan, dan itu bisa jadi dari teman-temannya sendiri. Juga perhatikan bahwa anak-anak seharusnya tidak bertahan berlama-lama dalam kekosongan ketika antre makan siang, mengatur duduk melingkar, atau saat proses membagikan kertas. Anda harus bisa mendapati rasa urgensi yang dibangun di kelas itu.
Tahan untuk tidak terlalu fokus pada guru. Di kelas terbaik dunia, guru-guru bisa jadi orang yang pendiam. Namun ada pula yang kharismatik dan ada yang mungkin sedikit gila ( seperti yang kita ingat di masa sekolah dulu). Kesimpulan anda tentang guru dari kunjungan singkat tersebut tidak ada apa-apanya dengan yang dirasakan anak-anak saat berhadapan dengan guru itu sepanjang tahun.
Saya selalu melaukan hal itu ketika kunjungan sekolah di setiap saya melakukan kunjungan. Saya selalu mendapati anak-anak yang bosan dan tidak tertarik. Namun ada juga orang yang tidak perduli dengan saya karena mereka punya hal yang lebih menarik dan penting untuk dilakukan.
Cobalah masuk ke lima kelas di satu sekolah, dan jika hanya ada satu atau dua anak, tak sampai delapan atau sepuluh, yang kurang fokus dan tidak konsentrasi, maka anda akan tahu, disitulah tempat belajar terbaik. Jika satu kelas terasa membosankan di sebuah sekolah, biasanya kelas-kelas lain di sekolah itu juga akan sama membosankannya. Hal itu tidak terjadi di sekolah yang bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar