Kamis, 28 Maret 2024

Tips Memilih Sekolah Kelas Dunia (3): Ajukan Pertanyaan sulit kepada kepala sekolah


Pertanyaan pertama yang perlu diajukan adalah bagaimana kepala sekolah memilih guru-guru mereka. Finlandia, Korea dan semua negara adidaya pendidikan menyeleksi guru-gurunya secara efisien sejak awal. Hanya sepertiga lulusan terbaik SMA yang bisa masuk kampus pendidikan calon guru. Selektivitasnya itu tidak bisa berdiri sendiri, tapi itu bisa meningkatkan gengsi dan kualitas pendidikan sehinggga memungkinkan adanya pembuatan kebijakan terbaik. 

Ketika bertemu kepala sekolah, galilahl hal-hal yang menjadi prioritas sekolah dan budayanya. Jangan kwatir terlihat asertfi (tegas). Anggap saja mau membeli mobil baru atau sedang mempertimbangkan mengambil sebuah pekerjaan. 

Ketika mencari sekolah, unsur pimpinan lebih penting dari semua faktor. Memang betul, guru juga sangat penting, tetapi berdasarkan sistem, orang tua tidak bisa memilih guru tertentu untuk anaknya. Orang tua harus setuju pada pilihan kepala sekolah. 

 

Bagaiman kepala sekolah memilih Guru-Guru Anda? 


Mengingat belum banyak negara yang mencapai tahapan logis itu, maka peran kepala sekolah menjadi sangat penting. Seleksi ditangan mereka, bukan di kampus pendidikan atau sistem sertifikasi guru yang di banyak masih belum optimal. Tidak ada yang lebih penting dari keputusan kepala sekolah tentang siapa yang dipekerjakan, bagaimana latihannya dan siapa yang diberhentikan.  "Visi yang hebat tanpa orang yang hebat merupakan ketidakrelevanan," tulis Jim Collins dalam buku klasiknya, Good to Great. 

Cari tahu apakah kepala sekolah bisa memilih kandidat mana yang akan diwawancarai dan dipekerjakan. Kemudian, tanyakan kepada kepala sekolah apakah ia benar-benar sudah melihat cara pelamar itu mengajar. Seleksi seperti itu nyaris tak pernah dilakukan. 

Padahal itu merupakan cara paling jelas untuk melihat apakah seseorang memiliki cara kepemimpinan yang bagus sebagai salah satu syarat bisa menjadi guru hebat. Apalagi, di masa modern ini guru merupakan salah satu pekerjaan dengan tuntutan tinggi dan kompleksitas tugas. Bahkan dengan pelamar pura-pura mengajar di depan sesama orang dewasa, sebagai bagian dari proses perekrutan, jauh lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali. 

 

Bagaimana kepala sekolah membuat Guru lebih baik?


Semakin spesifik jawaban yang diberikan untuk merespons pertanyaan itu, maka semakin baik. Umumnya, guru bekerja tanpa adanya umpan balik yang bermakna, mereka seperti bekerja dalam kondisi terisolasi. Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan terjadi dalam kondisi masa kini. Pengembangan profesional yang menjadi jargon dalam pelatihan pendidikan dunia, harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan guru sebagai individu. Bukan dengan mendudukkan ratusan guru di hadapan pengajar di sebuah auditoriaum. 

Belum ada negara yang memiliki rumusan pasti. Namun, beberapa bisa melakukannya dengan lebih baik. Di sekolah-sekolah terbaik, guru silang mengawasi cara mengajar-mulai dari saat pelatihan hingga hingga sepanjang perjalanan karier mereka. Sebagai negara memberikan kesempatan lebih besar pada guru untuk melakukan kolaborasi atau membuat perencanaan bersama; untuk hal ini sekolah-sekolah kita ada di ranking bawah. 

Jam mengajar guru di Indonesia relatif pendek di sepanjang tahun. Namun, mereka seolah tak punya waktu untuk melakukan berbagai gagasan atau memberi umpan balik satu sama lain. Tanyakan pada kepala sekolah, "Bagaimana dia membantu guru berkolaborasi atau peran kepemimpinan seperti apa yang mereka berikan untuk para guru terbaik?

 

Bagaimana Mengukur Kesuksesan? 


Pertanyaan kedua yang perlu ditanyakan adalah bagaimana para kepala sekolah mengukur kesuksesan. Pemimpin yang hebat bisa memaparkan visi mereka dengan jelas. Jika Anda mendengar jawaban berbelit-belit, diselingi kerangkuan, dan teamnnya meloncat-loncat, bisa jadi Anda sedang berada di sekolah tanpa misi, yang sayangnya rata-rata sekolah di kita rata-rata seperti itu. 

 

Pemimpin yang hebat bisa memaparkan visi mereka dengan jelas. JIka Anda mendengar jawaban berbelit-belit, diselingi keraguan, dan temanya meloncat-loncat, bisa jadi anda berada di sekolah tanpa misi. Biasanya para kepala sekolah akan menyebutkan data nilai ujian sebagai bukti tolak ukur kesuksesan atau hasil survei kepuasan wali murid. 

Boleh saja semua itu dilakukan. Namun, bagaimana mereka mengukur hasil-hasil tak terlihat yang juga tak kalah penting? Bagaimana mereka mengetahui apakah siswanya sidah memiliki kemampuan berpikir cerdas dan mampu memecahkan masalah-masalah yang sebelumnya belum pernah mereka hadapi? Sebagian besar ujian standarisasi itu tidak mampu mengungkap keahlian tersebut. Bagaimana mengetahui apakah mereka sudah mengajari siswanya rahaisa di balik kisah-kisah sukses terhebat, yang selalu membutuhkan kegigihan, kontrol diri, dan integritas?

Apakah mereka pernah bertanya pada para siswa apa yang perlu ditingkatkan? Apakah pendapat siswa itu mampu mengubah hal fundamental yang dilakukan sekolah pada setiap semesternya? Pendidik kelas dunia memiliki visi bagaimana mereka akan menjalankan tugasnya, memiliki alat untuk mengukur apakah mereka masih di jalur yang benar, juga budaya untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. 

 

Bagaimana cara mengetahui kualitas pengajar? Bagaiman meningkatkan standar untuk melihat kemampuan siswa? 

 

Di Sekolah Negeri Succes Academy yang ada di kota New York, setiap hari selama satu setengah jam para siswa membaca dan mendiskusikan buku yang dibacanya. Satu jam setengah berikutnya, mereka akan menulis. Anak-anak mulai belajar sains setiap hari di TK. Sebuah kondisi ideal untuk memperlihatkan pola pengajaran yang penuh tantangan. Padahal, di sebagian besar sekolah umum New York, anak-anak tidak belajar sains setiap hari sampai merek masuk sekolah menengah. 

Bukan itu saja. Siswa Succes Academy juga mendapat pelajaran musik, seni dan menari; bahkan belajar catur. Mereka hampir tidak pernah melewatkan sesi istirahat, meski cuaca sedang buruk. Sebuah kebijakan yang sama dengan Finlandia. Mereka menyebut startegi yang ditetapkan itu sebagai " kesulitan yang menyenangkan". 

Apakah hal itu berhasil? Semua anak kelas empat di sekolah itu masuk kategori memuaskan dalam sains, berdasarkan nilai ujian nasional. Di antaranya, 95% berada di level mahir. Succes Academy Harlen I, sekolah untuk anak-anak kurang mampu yang dipilih secara acak melalui undian, juga menunjukkan kemampuan di tinggkatan yang sama dengan sekolah-sekolah untuk berbakat lain di NY. 

Guru di sekolah-sekolah itu dituntut memiliki intelektual tinggi dan persiapan yang matang. Mereka dilatih untuk menaikkan standar kemampua siswa, alih-alih sibuk mengkhawatirkan standar harga diri anak-anak itu. Para guru TK dilarang berbicara kepada anak-anak dengan suara yang dibuat-buat seperti lantunan lagu. Sulit menghormati anak-anak jika sejak awal kita sudah merendahkan posisi mereka. Kemampuan itelektual guru adalah hal yang bisa menahan dan mempertahankan perhatian anak-anak itu, bukan ucapan meniru. gaya baby talk mereka. 

Peran serta orang tua dimaknai dengan cara berbeda di succes academy. Orang tua tidak diminta untuk membuat kue atau menjual bungkus kado. Mereka diminta untuk membacakan anak-anaknya enam buku setiap malam dalam sepekan. Mereka juga diharapkan membantu meningkatkan kecepatan belajar anak supaya mereka siap menghadapi masa-mas kuliah. Orang tua menyimpan nomor seluler para guru dan kepala sekolah anak mereka. 

Para pendidik kelas dunia itu tentunya ada, tetapi mereka harus berjuang melawan arus budaya dan institusi. Perjuangan yang menguras energi dan waktu. Jika mereka pernah merasakan kemenangan, itu juga berkat orang tua dan siswa di sekitar mereka yang turut bangkit, meyakini bahwa anak-anak itu bukan saja bisa menjalani pendidikan penuh tantangan, tetapi mereka memang sangat menginginkan hal itu lebih dari sebelumnya.  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kombinasi Berbagai cara Menyampaikan Pembelajaran

  Ragam cara melaksanakan pembelajaran: ceramah, kegiatan individu, dan kegiatan kelompok. Dalam melaksanakan pembelajaran, berbagai kombina...