Jumat, 16 September 2016

Level Motivasi Pembelajaran Aktif

Permasalahan motivasilah yang sering kita temukan di awal kehadiran siswa kita di kelas. Sayangnya, permasalahan motivasi jugalah yang akan kita saksikan pada hari terakhir tahun ajaran sekolah. Meskipun ada banyak sekali buku yang ditulis tentang motivasi, serta segala macam pertemuan guru yang membahas masalah tersebut, sebagian besar dari kita masih sulit mengubah para siswa yang menghidari belajar dan yang belajar dengan setengah hati, menjadi siswa yang bertanggung jawab dan pelajar yang sepenuhnya aktif.

                Akan tetapi tidak semua guru merasa demikian. 

Beberapa guru, yang saya sebut sebagai guru hebat, memiliki trik khusus untuk membuat siswa meningkatkan motivasi mereka. Jika kita mengunjungi kelas mereka, kita akan melihat, minggu demi minggu, semakin sedikit siswa yang termasuk kategori motivasi ketiga dan keempat, sebaliknya semakin banyak siswa yang ari murid-muridnya muncul komentar-komentar semacam , " Saya suka masuk kelas. Saya tidak suka membolos. Beliau membuat kami menyukai sejarah dan membuatnya hidup. Saya belum pernah belajar sekeras ini seumur . Saya tidak pernah menyangka akan menyukai pelajaran itu, tapi saya benar-benar menyukai pelajaran sekarang.

Mungkin Anda teringat bahwa Anda sendiri pernah memiliki guru semacam ini, atau Andalah guru hebat itu. Yang menarik adalah guru-guru hebat ini tidak mendapatakan hasil yang mereka peroleh melalui cara-cara yang biasa saja.

Perhatikan sekelompok guru hebat dan Anda akan mendapati bahwa ada guru yang terus menerus memberikan pelajaran, ada yang tidak. Ada guru yang bersikap ketat dan banyak menuntut, sebagian lainnya bersika santai dan menerima. Ada guru yang bersifat hangat, sedangkan yang lainnya berjarak dengan siwa. Ternyata tidak ada satu cara tunggal untuk memotivasi siswa agar mau melakukan yang terbaik yang mereka bisa lakukan.

Ini merupakan berita baik bagi semua guru yang ingin menginspirasi pembelajaran aktif. Ini menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengubah kepribadian mengajar kita dengan mengikuti model tertentu. Sebaliknya, kita dapat menciptakan ciri khas kita sendiri dalam mengajar dengan hebat, memberikan motivasi untuk meningkatkan pembelajaran aktif dengan cara kita sendiri. 

Level motivasi belajar siswa
Ada 4 level motivasi belajar siswa antara lain: 
Level 1: Siswa yang sepenuhnya aktif 
Beberapa siswa siap dan mau menyelam dalam tugas-tugas sekolah. Ketika kira memberikan empat soal untuk pekerjaan rumah, siswa semacam ini tidak hanya akan mengerjakan empat soal tersebut, tetapi melakukannya dengan ciri khas tersendiri. Bahkan merapikan pekerjaan rumah mereka itu sebelum dikumpulkan, sehingga pekerjaan mereka sangat rapi, atau dikerjakan dalam lembar kerja khusus sehingga tampak profesional. Siswa yang termasuk dalam kategori ini mungkin bukan yang paling pintar di kelas, dan mereka mungkin bukan yang mendapatkan nilai ujian yang tertinggi. Namun mereka adalah siswa ulet, memiliki motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri, dan siap memberikan kemampuan terbaik mereka. Siswa-siswi seperti ini menyenangkan untuk diajar.

Level 2: Siswa yang bertanggung jawab 
Beberapa siswa lain akan memasuki ruang kelas dalam keadaan siap untuk melakukan apapun yang kita minta, tetapi tidak lebih dari itu. Ketika kita memberikan siswa-siswi ini empat soal untuk pekerjaan rumah, mereka akan mengerjakannya dengan hati-hati, namun jarang sekali kita merasa mereka mengerjakannya sebaik mungkin. Mereka adalah para siswa yang penurut dan hormat, lebih termotivasi untuk menyenangkan kita dibandingkan menyibukkan diri sepenuhnya dalam mengerjakan tugas. Siswa semacam ini cukup mudah untuk diajar

Level 3: Siswa yang belajar dengan setengah hati 
Di dalam kelas juga terdapat siswa-siswi yang belajar dengan setengah hati. Beri mereka empat soal dan mereka hanya akan mengerjakan dua. Atau, jika mereka mengerjakan keempat-empatnya, mereka akan mengerjakannya dengan asal-asalan, akan banyak kesalahan yang tidak perlu. Siswa-siswai semacam ini biasanya lambat untuk mulai belajar dan cepat menyerah, dan mereka bisa menjadi siswa yang agak membuat frustasi untuk diajar.

Level 4: Siswa yang menghindar belajar  
Terakhir, kita mungkin akan mendapatkan siswa yang malas atau sama sekali tidak mau belajar. Tentu saja, beberapa diantara siswa semacam ini akan berusaha sebaik mungkin untuk menghindar belajar. Berikan mereka empat soal untuk PR, dan mereka akan mengeluh dan mengabaikan tugas itu. Mereka adalah siswa-siswi yang cenderung memiliki masalah kedisiplinan, siswa yang sangat sering membuat kita kesal.

Semoga dengan memahami ragam motivasi belajar dan permasalahan yang melatarbelakanginya, mudah-mudahan Anda dapat mendorong siswa sepenuhnya belajar aktif. 

Bahan bacaan : Merril Harmin & Melanie Toth, 2012. Inspiring Active Learning : A complete handbook for today's Teacher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kombinasi Berbagai cara Menyampaikan Pembelajaran

  Ragam cara melaksanakan pembelajaran: ceramah, kegiatan individu, dan kegiatan kelompok. Dalam melaksanakan pembelajaran, berbagai kombina...