Rabu, 13 September 2023

Umpan Balik Yang Efektif

 Umpan balik yang dimaksud di sini adalah respon guru terhadap kinerja siswa, untuk memastikan tujuan pembelajaran tercapai. Jadi, umpan balik diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung, bukan setelah pembelajaran. 

Di samping itu, umpan balik diharapkan dapat memancing siswa untuk mengeluarkan GAGASAN ORISINAL mereka dalam menemukan, memahami, dan/atau menerapkan konsep/cara menyelesaikan suatu masalah. 

Gagasan orisinal mereka bisa jadi: 

  • sesuai dengan gagasan guru/ahli

  • sesuai dengan gagasan guru/ahli, tetapi kurang lengkap/kaya; atau …

  • salah atau TIDAK sesuai dengan gagasan guru/ahli.

Nah, bagaimana kita, sebagai guru, merespon ketiga kondisi tersebut agar siswa tetap berani/tidak takut salah dalam mengungkapkan gagasan mereka: kalau salah/berbeda dengan guru, bagaimana mereka terinspirasi (dengan respon kita) untuk memperbaiki atau memperkuat alasan mereka; kalau kurang lengkap, bagaimana mereka terinspirasi untuk melengkapi; dan kalau sudah sesuai, bagaimana mereka terinspirasi untuk mengeksplorasi lagi.

Salah satu acuan yang dapat digunakan untuk memberikan umpan balik dapat menggunakan tangga umpan balik (Ladder of Feedback ) yang dikembangkan oleh Daniel Wilson (Wilson et al., 2005). 

Tangga Umpan Balik

Proses umpan balik (feedback) dalam pembelajaran bisa dilakukan oleh guru atau antar siswa. Terdapat lima tangga umpan balik yaitu clarify, value, questions and concernsuggest, dan thank

Clarify yaitu proses mengajukan pertanyaan klarifikasi untuk memahami apa yang disampaikan oleh siswa. Value yaitu mengekspresikan apa yang sudah berhasil. Questions and concern adalah mengajukan beberapa pertanyaan dan memperhatikan beberapa aspek. 
Suggest yaitu menawarkan ide untuk meningkatkan karya siswa. Thank adalah berterima kasih kepada siswa yang diberikan umpan balik.
__________________________________________________________________________________

The original version of the Ladder of Feedback was developed by Daniel Wilson (Wilson et al., 2005).

In King Arthur’s Round Table: How Collaborative Conversations Create Smart Organizations (John Wiley Press, 2003), Dave Perkins writes: 

Communicative feedback clarifies the idea or behavior under consideration, so that everyone is talking about the same thing. It communicates positive features so that they can be preserved and built on. It communicates concerns and suggestions toward improvement.  (page 46) 

The Ladder of Feedback is a tool for providing communicative feedback about an idea, a plan, or a behavior.  (See King Arthur’s Round Table, page 47). 

The idea or plan is presented to the group.  Then the group moves through the following steps (moving from one rung of the ladder to the next): 

Step 1: Clarify

Ask clarifying questions to be sure you understand the idea or matter on the table. Avoid clarifying questions that are thinly disguised criticism.  

Step 2: Value

Express what you like about the idea or matter at hand in specific terms. Do not offer perfunctory “good, but,” and hurry on to the negatives. 

Step 3: State concerns

State your puzzles and concerns. Avoid absolutes: “What’s wrong is . . .” Use qualified terms: “I wonder if . . .” “It seems to me . . .” Avoid criticizing personal character or ability and focus on ideas, products, or particular aspects. 

Step 4: Suggest

Make suggestions about how to improve things.  This step is sometimes blended with step 3: people state concerns and then offer suggestions for addressing them.  

There is no set time limit for this process: It can be done in a few minutes or over the course of an hour.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kombinasi Berbagai cara Menyampaikan Pembelajaran

  Ragam cara melaksanakan pembelajaran: ceramah, kegiatan individu, dan kegiatan kelompok. Dalam melaksanakan pembelajaran, berbagai kombina...