Rabu, 22 Juni 2016

Kepala Sekolah Yang Efektif

“Ada sekolah tidak baik, walau dipimpin oleh kepala sekolah yang baik.Tapi, tidak ada sekolah baik dengan kepala sekolah yang tidak baik”. (Prof. Ibrahim Bafadal, M.Pd)

Cukup lama saya memikirkan apa sebenarnya makna kutipan diatas ketika pertama kali membacanya, sebelum saya menyimpulkan bahwa sebuah sekolah yang efektif tidak mungkin dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang buruk, tetapi kepala sekolah yang buruk akan menjadikan sebuah sekolah yang baik menjadi buruk. Setelah itu ada muncul pertanyaan lain di benak saya, “ klo begitu, apakah  kriteria seorang kepala sekolah yang efektif dan bagaimana caranya menjadi kepala sekolah yang efektif?”. Untuk menjawab kedua pertanyaan itulah, saya mencoba membuat tulisan singkat ini, yang adalah merupakan refleksi selama memberi pelatihan, mendampingi dan membaca berbagai referensi tentang kepala sekolah. Let’s start

Banyak penelitian menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang efektif dari seorang kepala sekolah memiliki hubungan positif dan berpengaruh sangat kuat bagi prestasi siswa. Bahkan lebih dari sekadar prestasi siswa, kepemimpinan sekolah yang efektif memiliki pengaruh kuat terhadap student attendance, student engagement with school, student academic self- efficacy, staff satisfaction, and collective teacher efficacy (Sergiovanni, 1987 dan Schlechty, 2009). Lunenburg   (2010)   menegaskan  bahwa tanggung jawab yang paling utama seorang kepala sekolah adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesuksesan semua peserta didik. “The principal’s primary responsibility is to promote the learning and success of all students”. Keyakinan Lunenburg dapat dipahami, sebab fungsi utama sekolah adalah pembelajaran. Tidak ada kualitas sekolah tanpa kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa efektif atau tidaknya seorang kepala sekolah haruslah dilihat dari kemampuannya dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran. Kepemimpinan yang mampu memberikan proses pembelajaran yang berkualitas dan kesuksesan semua peserta didik

Kepemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan disekolah karena seperti disebut sebelumnya bahwa kepemimpinan pembelajaran berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Kepemimpinan pembelajaran mampu memberikan dorongan dan arahan terhadap warga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya. Kepemimpinan pembelajaran juga mampu memfokuskan kegiatan-kegiatan warganya untuk menuju pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Kepemimpinan pembelajaran penting diterapkan di sekolah karena kemampuannya dalam membangun komunitas belajar warganya dan bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar (learning school).

Kepala sekolah memang mempunyai sejumlah peran yang harus dimainkan secara bersama, antara lain mencakup educator, manager, administrator, supervisor, motivator, enterpreneur, dan leader.  Peran kepala sekolah sebagai leader (pemimpin) dan spesifiknya sebagai pemimpin pembelajaran, sangat kurang memperoleh porsi yang selayaknya. Survey yang pernah saya lakukan saaat memberikan pelatihan, kepala sekolah hanya memberikan waktunya kurang dari 10 persen sebagai pemimpin pembelajaran. Bayangkan, sekolah yang fungsi utamanya adalah pembelajaran, pada prosesnya dikelola atau dipimpin oleh kepala sekolah dengan hanya memberikan waktunya sepuluh persen untuk hal - hal yang berkaitan dengan fungsi utamanya yakni pembelajaran. Apa yang terjadi? Saya pikir Anda bisa menebaknya sendiri.

Alasan pembenaran yang sering disampaikan oleh kepala sekolah adalah karena disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin yang bersifat administratif, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat non-akademis sehingga waktu untuk mempelajari pembaruan/inovasi kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar siswa kurang mendapatkan perhatian. Padahal, ketiga hal yang terakhir sangat erat kaitannya dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar, yang pada gilirannya, mutu proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas siswa dan kualitas sekolah secara keseluruhan. Untuk itu, sudah selayaknya peran kepemimpinan pembelajaran memperoleh porsi waktu yang lebih besar dibanding dengan peran-peran yang lain. Peran-peran yang yang lain bukan tidak penting, akan tetapi peran kepemimpinan pembelajaran harus yang terpenting.

Kepemimpina pembelajaran secara singkat bisa kita katakan sebagai sebuah kepemimpinan yang berorientasi pada pembelajaaran yang meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah. Seorang kepala sekolah yang menerapkan perannya sebagai pemimpin pembelajaran, setidaknya akan menunjukkan ciri-ciri berikut: 
  • Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolah, dan mendorong semua staf untuk 
  • Mengadakan pengembangan profesional di kalangan guru. Tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran
  • Memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pembelajaran
  • Memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf

Wahai para Ibu/Bapak Kepala Sekolah, sudahkah mengelola sekolah dengan mengutamakan peningkatan mutu pembelajaran atau masih berkutat dengan alasan-alasan pembenaran seperti diatas. Jika belum, sudah saatnya untuk memulainya dari sekarang, demi pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Semoga bermanfaat. 

Sumber :
Bafadal, Ibrahim. 2016. Penguatan manajemen pendidikan persekolahan dalam rangka menghasilkan SDM di era kompetisi global. Seminar Nasional Manajemen Pendidikan, Malang  
Kemendikbud, 2010. Kepemimpinan pembelajaran : Materi penguatan kepala sekolah
Supardi, 2013. Sekolah Efektif : Konsep dasar dan praktiknya. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada
 

Kombinasi Berbagai cara Menyampaikan Pembelajaran

  Ragam cara melaksanakan pembelajaran: ceramah, kegiatan individu, dan kegiatan kelompok. Dalam melaksanakan pembelajaran, berbagai kombina...