" Siapa pun dapat belajar untuk sukses dengan lebih sedikit stres dan perjuangan, dan menjadi lebih pintar, lebih cepat, dan lebih baik dalam segala hal yang Anda lakukan"
Kutipan tulisan diatas adalah inti dari buku yang baru saya beli bulan lalu ini. Ditulis oleh seorang penulis fenomena terlaris New York Times, The Power of Habit, buku ini mengeksplorasi ilmu produktivitas, dan mengapa, di dunia sekarang ini, mengelola cara Anda berpikir — bukan apa yang Anda pikirkan — dapat mengubah hidup Anda.
Kedelapan gagasan dalam buku ini dihubungkan oleh satu asas yang
kuat yang mendasari: Produktivitas bukanlah perihal bekerja lebih banyak atau
bercucuran keringat lebih deras. Produktivitas bukan sekedar hasil menghabiskan
jam kerja lebih panjang di meja Anda dan membuat pengorbanan yang lebih besar.
Justru produktivitas adalah perihal membuat pilihan-pilihan tertentu
dalam cara tertentu. Cara kita memilih untuk memandang diri sendiri dan
membingkai keputusan-keputusan sehari-hari; kisah-kisah yang kita tuturkan
kepada diri sendiri, dan sasaran-sasaran sederhana yang kita abaikan; perasan
senasib sepenanggungan yang kita bangun diantara kawan-kawan satu tim; budaya
kreatif yang kita mantapkan sebagai pemimpin: Itulah hal-hal yang membedakan
antara sekedar sibuk dan benar-benar produktif.
Ini adalah buku mengenai bagaimana mengenali pilihan-pilihan yang mengegerakkan produktivitas sejati. Ini adalah panduan mengenai sains, teknik dan kesempatan yang telah mengubah kehidupan banyak orang. Ini adalah buku mengenai bagaimana menajadi lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih baik dalam segala hal yang anda lakukan.
Berikut saya spill sedikit tentang isi buku ya...
________________________________________-
Sekelompok ilmuwan data di Google memulai studi selama empat tahun tentang bagaimana tim terbaik berfungsi, dan menemukan bahwa cara suatu kelompok berinteraksi lebih penting daripada siapa yang ada dalam kelompok tersebut — ternyata sebuah prinsip yang juga membantu menjelaskan alasannya. Saturday Night Live menjadi hit.
Seorang jenderal Korps Marinir, yang dihadapkan dengan semangat rendah di antara para calon anggota, menata ulang kamp pelatihan — dan menemukan bahwa menanamkan “bias terhadap tindakan” dapat mengubah bahkan remaja yang paling tidak memiliki arah menjadi orang yang berprestasi dan memiliki motivasi diri.
Para pembuat film di balik Disney's Frozen hampir kehabisan waktu dan berada di ambang bencana — sampai mereka mengubah tim mereka dengan cara yang tepat, memicu terobosan kreatif yang menghasilkan salah satu film terlaris sepanjang masa.
Apa kesamaan yang dimiliki orang-orang ini?
Mereka tahu bahwa produktivitas bergantung pada pengambilan pilihan tertentu. Cara kita menyusun keputusan sehari-hari; ambisi besar yang kita anut dan tujuan mudah yang kita abaikan; budaya yang kita bangun sebagai pemimpin untuk mendorong inovasi; cara kita berinteraksi dengan data: Ini adalah hal-hal yang membedakan mereka yang sibuk dengan mereka yang benar-benar produktif.
Mereka memandang dunia dan pilihan mereka dengan cara yang sangat berbeda.
__________________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar